REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsudin menjamin kebutuhan logistik bagi penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kuta, Kabupaten Badung, pascakerusuhan.
"Suplai kebutuhan logistik mereka, seperti makan dan minum sudah berjalan sebagaimana mestinya," katanya di halaman luar Lapas Kerobokan, Kamis. Demikian halnya dengan kondisi kesehatan narapidana di dalam Lapas, menurut Menteri, tidak perlu ada yang dikhawatirkan, meskipun petugas keamanan kesulitan masuk ke Lapas.
"Untuk korban yang di rumah sakit, sudah kami kunjungi. Kami tadi juga berdialog dengan mereka. Jadi, tidak ada korban tewas dalam kasus ini," katanya didampingi Dirjen Pemasyarakatan Kemkumham Sihabudin.
Menurut Amir, evakuasi merupakan solusi yang tepat, mengingat kondisi bangunan Lapas Kerobokan, terutama pada bagian perkantoran rusak berat akibat terbakar dalam peristiwa kerusuhan, Selasa (21/2) malam.
"Tidak mungkin, kalau mereka sebanyak itu dipertahankan di sini," katanya sambil menunggu proses evakuasi sejumlah narapidana. Sementara itu, sebanyak 500 petugas keamanan dikerahkan ke Lapas Kerobokan. Mereka terdiri dari personel gabungan Batalyon 900/Raiders, Satuan Brimob Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polres Badung dikerahkan ke lapas yang berlokasi di Jalan Tangkuban Perahu, Kerobokan, itu.
Pengamanan dari udara juga dilakukan oleh Polda Bali dengan mengerahkan helikopternya yang berputar-putar di atas kawasan Kerobokan. Sejak pukul 13.30 WITA, sepanjang Jalan Tangkuban Perahu dinyatakan steril. Demikian pula dengan halaman depan Lapas Kerobokan, tak seorang pun diperkenankan memasukinya kecuali petugas keamanan.
"Evakuasi narapidana asing dan narapidana perempuan dan anak-anak itu penting agar mereka tidak dijadikan sandera oleh para perusuh di dalam lapas," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel (Arm) Wing Handoko di Lapas Kerobokan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
