Kamis 23 Feb 2012 13:43 WIB

Hasil Otopsi, Korban di RSPAD Tewas Akibat Benda Tajam

Rep: Nora Azizah/ Red: Dewi Mardiani
Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil otopsi kedua jenazah korban pengeroyokan brutal di RSPAD Gatot Subroto, Kamis (23/2) dini hari, telah keluar. Dua jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki, yakni Riki Tutu Boy (37 tahun) dan Stanley Ay Wenno (39 tahun).

"Benar, kami dapat dua kiriman jenazah tadi pagi pukul 06.00 WIB tadi," ujar Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medicolegal FKUI RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Yuli Budiningsih SpF, di gedung kamar jenazah RSCM. Petugas pengotopsi adalah dr Fitri Ambarsari SpF.

Jenazah pertama, yakni Riki Tutu Boy, hanya forensik bagian luar, karena pihak keluarga tak bersedia dilakukan visum dalam. Dari hasil pemeriksaan, Riki tewas di tempat kejadian dengan luka leher yang tembus sampai ke pembuluh darah hingga putus, tulang rawan gondok putus, diduga leher korban digorok. Kemudian ada lecet-lecet ringan dikepala, lengan, dahi, dan tungkai.

Sedangkan Stanley tidak tewas di tempat. Dia masih sempat mendapat perawatan di RSPAD, hal ini terlihat adanya bekas jahitan di dahi korban. Luka yang didapati di tubuh Stanley yang paling fatal yakni di dahi menembus hingga ke pelipis dan tengkorak sampai ke otak. Terdapat luka ringan di lengan bawah, perut, dan di jari tangan kiri.

Yuli menyatakan, "Semua luka-luka akibat benda tajam. Tidak terdapat bentuk luka senjata api." Kedua jenazah sudah selesai dilakukan pemeriksaan forensik dan sudah bisa dipindahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement