REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ibu negara, Ani Yudhoyono memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 22 Februari 2012 di Istana Negara. Ia juga sekaligus meresmikan pembukaan seminar nasional 'Kanker Masalah Kita Bersama'.
Dalam peringatan itu, Ani mengatakan peringatan Hari Kanker Sedunia sangatlah penting dan strategis untuk melihat, mencermati, dan menelaah besarnya masalah dampak dari penyakit kanker. Menurutnya, penyakit kanker sudah menjadi penyakit yang semakin banyak dibicarakan, tak hanya di dalam negari tapi juga dunia internasional.
“Penyakit kanker ini telah menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi,” katanya, Rabu (22/2).
Menurutnya, berdasarkan data yang diperolehnya, ada sekitar 13 persen kematian dunia disebabkan oleh kanker. Setiap tahun, setidaknya ada 12 juta orang di dunia terserang penyakit kanker. Sebanyak 7,6 juta orang diantaranya meninggal.
Ia mengharapkan semua pihak ikut serta agar tingkat kematian yang disebabkan kanker bisa mengalami penurunan. Diakuinya, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri untuk menekan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit tersebut. “Oleh karena itu, presiden berharap dukungan dari semua pihak,” katanya.
“Bila tidak dilakukan pengendalian, maka pada 2030 diperkirakan bahwa 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta diantaranya meninggal terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,” pungkasnya.