REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Petugas dari Polres Kediri Kota, Jawa Timur, mengurung mahasiswa yang nekat akan unjuk rasa menjelang kedatangan Wakil Presiden, Boediono.
Kepala Polres Kediri Kota, AKBP Ratno Kuncoro, Selasa mengaku terpaksa melakukan hal ini. Ia beralasan, sesuai dengan prosedur tetap, jalur yang dilewati rombongan tidak boleh ada unjuk rasa.
''Ini sudah protap. Sesuai dengan aturan, dan dari Pasukan Pengamanan Presiden maupun Wakilnya. Kami sebagai polisi, hanya menjalankan tugas pengamanan,'' katanya.
Pihaknya tidak bermaksud untuk menahan para mahasiswa tersebut. Namun, karena untuk pengamanan dan agar perjalanan dari rombongan berjalan lancar, segala aktivitas yang mengarah pada pengerahan massa diminta untuk dihentikan sementara.
\Sebanyak tujuh mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Kediri yang ditahan petugas itu tidak dapat berbuat banyak. Mereka mengikuti petugas, ketika mereka dibawa ke dalam rumah warga.
Sejumlah mahasiswa sempat berontak dan mempertanyakan sikap polisi yang demikian. Tapi, mereka tidak dapat berbuat banyak dan mengikuti petugas.
Salah seorang mahasiswa, Bahrul Ulum mengatakan, mahasiswa tidak ingin menghadang-hadangi rombongan dengan rencana aksinya. Namun, mereka hanya ingin menyuarakan aspirasinya, menuntut agar pemerintah menuntaskan kasus BLBI yang sampai saat ini belum tuntas. ''Kami hanya ingin menyuarakan aspirasi. Kami menuntut, kasus BLBI dituntaskan,'' katanya menegaskan.
Sementara itu, Tatik, pemilik rumah yang digunakan untuk menahan mahasiswa saat rombongan Wapres akan melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Kediri itu mengaku sempat kaget. Pemilik salon kecantikan ini tidak menyangka, jika rumahnya akan digunakan untuk menahan mahasiswa yang akan unjuk rasa.
''Kaget saja, kok tiba-tiba banyak mahasiswa dan polisi di depan rumah saya,'' katanya.
Sementara itu, saat rombongan melintas di Kelurahan Manisrenggo, Kecamatan Kota Kediri tersebut juga disambut ratusan pelajar tingkat sekolah dasar. Mereka melambaikan tangan yang membawa bendera merah putih.
Wapres Boediono akan membuka kegiatan Mukernas PPP di Aula Muktamar, Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri. Selain Wapres, sejumlah menteri juga ikut, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, dan beberapa pejabat lainnya.
Mukernas it diikuti oleh seluruh kader PPP berlangsung selama tiga hari, 21-23 Februari 2012. Salah satu agendanya, membincang pemenangan dalam pemilihan baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga Presiden.