REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Garuda Indonesia tidak melakukan program penawaran tiket pesawat melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada calon penumpang.
"Call center kami tidak pernah mengirimkan SMS kepada konsumen dalam menawarkan tiket pesawat,"kata GM PT.Garuda Cabang Padang, Dedi Irawan, di Padang, Senin.
Menurutnya, proses pemesanan tiket di Garuda Indonesia selama ini tidak pernah menyediakan layanan berupa SMS. "Kami, melayani pemesanan tiket melalui internet, dan tidak ada menggunakan account pribadi. Karena dalam modus penipuan tersebut menggunakan account pribadi," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam transaksi pemesanan tiket, PT Garuda Indonesia hanya memberikan layanan lewat website dan e-ticket. "Pada e-ticket, penumpang booking lalu mendapatkan booking code dari kiriman e-mail kemudian bisa divalidasi. Kalau tidak seperti itu, berarti penipuan," ungkapnya.
Untuk pemesanan melalui ATM, Dedi Irawan menerangkan, bahwa calon penumpang bisa membeli pesanan tiket secara otomatis dari layanan yang sudah ada di mesin ATM tersebut.
"Sama seperti membayar listrik, jadi nanti ada payment codenya, dan setelah pembayaran ada booking code," ujarnya. Dedi Irwan mengimbau para calon penumpang untuk membuktikan pesanan tiket agar datang ke kantor Garuda yang dipublikasikan.
"Lalu, travel agen yang resmi, website yang resmi. Jika di luar itu, kami susah kendalikan" kata dia.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Iwan Aryandhi mengatakan masyarakat diminta untuk waspada dan jangan sampai tertipu penawaran pelayanan tiket pesawat melalui pesan SMS.
"Masyarakat agar hati-hati dengan modus penipuan tiket pesawat melalui SMS, sebaiknya mengecek terlebih dahulu kebenaran isi pesan singkat yang dikirimkan seseorang,"kata Iwan Aryandhi.
Menurutnya, sindikat awalnya menyebarkan info melalui SMS ke nomor HP yang isinya layanan pemesanan tiket pesawat murah. "Bila ada masyarakat yang merespons dengan menghubungi nomor Handphone (HP) dimaksud, maka si aktor akan menanyakan tujuan dan tanggal keberangkatan,"katanya.
Dia menambahkan, setelah calon korban merasa yakin, selanjut pelaku penipuan meminta transfer sejumlah uang sesuai harga tiket yang disepakati ke sebuah Bank.
"Namun kenyataan, uang ditransfer ke sebuah bank sudah berpindah saldo ke rekening lain, ternyata tiket tidak didapat,"katanya.