REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perkebunan sawit dituding telah menganggu habitan orangutan. Menurut data Orautan Foundation International (OFI), 750 ekor orangutan harus meregang nyawa akibat munculnya perkebunan sawit di di wilayah Kalimantan.
“Perkebunan kelapa sawit, telah menghancurkan orangutan,” tegas peneliti OFI Birute Galdikas dalam konferensi pers Pemutaran Film Konservasi Orangutan 'Born To Be Wild', Senin (20/2).
Karenanya, kini pihaknya tengah menggalang kerjasama dengan sejumlah perusahaan perkebunan agar melakukan program pelatihan agar lebih beradap pada binatang ini.
Hal senada juga diamini Menteri Kehutanan Zulkilfi Hasan. Ia menuturkan populasi orangutan di Indonesia bakal menyusut hingga 50 persen karena maraknya lahan pembukaan kebun kelapa sawit dan populasi manusia di kawasan hutan.
“Populasi orang utan saat ini menurut catatan mencapai 51.300 ekor,” ujarnya. Jumlah ini terus menurun selama beberapa dekade terakhir, namun dalam beberapa tahun terakhir kecepatan penurunan semakin cepat seiring kian tumbuhnya industri di sejumlah kawasan hutan.
“Karenanya ke depan, kami bakal ajak banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini untuk sama-sama menjaga lingkungan termasuk orangutan,” katanya. Ia mengatakan sejumlah perusahaan sudah dibidik untuk sama-sama melindungi orangutan.