REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menargetkan pendapatan per-kapita Indonesia 2015 mencapai 5.500 USD atau meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 2011 lalu yang masih bekisar 3.500-3.600 USD.
"Target ini disesuaikan dengan berbagai program pemerintah terkait peningkatan perekonomian rakyat seperti program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)," kata Hatta dalam pidato politiknya di acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) di Pekanbaru, Sabtu (18/2).
Dalam tiga tahun ke depan, katanya, Pemerintah RI harus sudah mampu meningkatkan perekonomian rakyat yang signifikan.
"Satu pekerjaan memang tidak gampang, tetapi bisa kita capai. Pendapatan perkapita kita 3.500 hingga 3.600 USD pada tahun 2011 lalu. Dan pada 2015 mendatang, pendapatan per-kapita Indonesia diharapkan bisa mencapai 5.500 USD," kata Hatta.
Oleh sebab itu, demikian Hatta yang juga Ketua Umum partai berlambang matahari bersinar (PAN) itu, pemerintah secara bersama-sama harus mampu membangun koridor satu wilayah Sumatra, yang pertama yakni membangun dan perbaikan jalan dari Aceh hingga ke Lampung.
Selain itu, kata Hatta, demi menyukseskan program MP3EI, pemerintah juga akan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau, paling tidak klaster atau "kantung" pertumbuhan industri serta membangun tiga pelabuhan baru dan memperbaharui pelabuhan yang telah ada seperti Pelabuhan Internasional Dumai serta Pelabuhan Kuala Enok.
"Juga membangun kembali pusat industri, hilirisasi, manufaktur industri hilir. Semua harus kita bangun. Oleh sebab itu, diminta semua pihak agar bahu membahu menyukseskan program ini," katanya.
Apabila semua terlaksa dengan baik, menurut Hatta bukan tidak mungkin pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan akan mengalami peningkatan yang kian pesat.
"Memang untuk setiap tahunnya perdapatan per-kapita Indonesia terus mengalami peningkatan, namun kita mengharapkan adanya pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik lagi," kata Hatta Rajasa.