Jumat 17 Feb 2012 19:32 WIB

Lagi, Empat Pemuda Tewas Usai Pesta Miras

Rep: Djoko Suceno Djoko Suceno Djoko Suceno / Red: Ramdhan Muhaimin
Miras oplos (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Miras oplos (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Pesta mimuman keras olposan kembali menelan koorban jiwa. Empat pemuda tewas dan tiga orang mengalami kritis dan dirawat di RSUD Kota Tasikmalaya. Keempat pemuda yang tewas tersebut  adalah para pengamen  yang berasal dari dua kelompok berbeda. Mereka menggelar pesta miras sejak Selasa hingga Rabu  (14-15/2) di dua lokasi berbeda. 

Menurut Kasat Narkoba Polresta Tasikmalaya, AKP Hamzah Nasip, kelompok pertama menggelar pesta miras oplosan di Terminal Pancasila, Kota Tasikmalaya. Sedangkan kelompok kedua menggelar pesta miras di Kampung Parakan Nyasak, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. 

Korban meninggal di Terminal Pancasila yaitu Ipin (18 tahun) warga Kampung Petir, Kelurahan Cilakang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. Sedangkan yang lain bernama Yaman (26) warga Baleendah, dan Ari (20). Keduanya adalah warga Kota Bandung. 

Sedangkan korban tewas dari kelompok kedua yaitu Dede Eri (22) warga Kpampung Mumunggang, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasik. Sedangkan dua rekan korban yang mengalami kritis adalah Suhendri (25) dan Jejen (19), keduanya warga Kampung Mumunggang.

"Kedua kelompok ini menggelar pesta miras di dua lokasi berbeda, keduanya merupakan kelompok pengamen jalanan," kata Hamzah kepada Republika, Jumat (17/2).

Dikatakan Hamzah,  kedua kelompok ini menggelar pesta miras di tempat umum. Mereka menengak  minuman beralkohol kadar tinggi dicampur  dengan minuman ringan, dan obat daftar G jenis desktro. Kelompok pengamen yang berpesta di Terminal Pancasila, kata dia, yang terlebih dulu dilarikan ke rumah sakit. 

Ada empat pemuda yang dilarikan ke rumah sakit dari kelompok ini. Mereka masuk rumah sakit pada Kamis (16/2) malam dan disusul kelompok kedua pada Jumat (17/2) mulai pagi hingga siang.  

"Empat korban tewas di rumah sakit, saat dibawa ke sini sudah kritis," kata dia.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement