Jumat 17 Feb 2012 19:05 WIB

Wah, Nazar Akui Tim Anas Tebar BB dari Duit APBN

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hafidz Muftisany
M Nazarudin/Ilustrasi
Foto: Daan/Republika
M Nazarudin/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat sekaligus terdakwa kasus suap wisma atlet SEA Games membenarkan tindakan Anas Urbaningrum yang membagi-bagikan 400 unit Blackberry kepada sejumlah kader partai untuk menjadikannya Ketua Umum Partai Demokrat pada kongres 2010.

Blackberry itu, kata Nazaruddin dibeli dari uang APBN. "Sebenarnya begini, marilah kita terbuka. Kenapa teman-teman DPC Partai Demokrat sekarang mau mengembalikan uang itu. karena uang itu dianggap bukan uang pribadinya Mas Anas. Tapi ternyata uang yag diambil dari uang APBN," kata Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (17/2).

Nazaruddin menilai, mantan rekan-rekan se-partainya itu tulus mengembalikan uang dari Anas. Pasalnya, mereka tidak ingin Partai Demokrat menjadi tidak bersih karena penerimaan uang itu. Terkait dengan pemberian Blackberry itu, Nazaruddin mengatakan bahwa waktu itu pihaknya membeli sebanyak 400 unit. Satu unitnya, mencapai Rp 2,9 juta.

Nazaruddin mengatakan, Blackberry itu juga langsung diisikan pulsa. Adapun nominal pulsa itu masing-masing senilai Rp 500 ribu. Masih menurut Nazaruddin, tim pemenangan Anas langsung membuat group Blackberry Massanger (BBM). Group BBM itu diberi nama "Pemenangan Anas".

"Group itu berfungsi untuk mengkonsolidasikan pemenangan," kata Nazaruddin. Anas Urbaningrum dituduh melakukan bagi-bagi Blackberry kepada kader-kader Partai Demokrat yang akan memilihnya di Kongres tahun 2010 silam.

Tuduhan ini disampaikan Ketua Divisi Tanggap Darurat dan Penanggulangan Bencana DPP Partai Demokrat, Umar Arsal di Komplek Parlemen, Jakarta, Jum'at, (17/2). "Pembelian Blackberry dilakukan menjelang kongres, dan Blackberry-nya jenis Gemini. Blackberry ini dibagikan untuk kemudahan koordinasi," ujarnya.

Anas, sambung Arsal, membeli Blackberry dalam jumlah besar, agar harganya menjadi murah. "Tapi, saya tidak tahu berapa jumlah (Blackberry) semuanya," jelasnya lagi.

Arsal juga memastikan, tuduhan ini bisa dipertanggung jawabkan. "Saya tahu dari mana sumber dananya,"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement