Jumat 17 Feb 2012 14:34 WIB

Ilmu Baru Merawat Gigi via Hipnotis

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebuah ilmu baru tengah dikembangkan kalangan kedokteran gigi. Yakni dengan cara menghipnotis pasiennya agar sang pasien merasa nyaman saat akan dilakukan perawatan.

"Kami menyebutnya sebagai hypnodontia merupakan cara hypnosis (hipnotis) dengan ilmu kedokteran gigi," kata drg. Chairunnisa Amarta, Sp.B, M.NLP salah seorang dokter yang mengembangkan ilmu ini di Jakarta, Jumat (17/2).

Dia mengatakan, masih banyak masyarakat yang memiliki paradigma yang salah untuk berobat ke dokter gigi, tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga masih banyak yang takut ke dokter gigi.

Hal ini karena pemberian sugesti yang salah secara turun menurun seperti orang tua yang mengingatkan anaknya agar tidak terlalu banyak makan permen, nanti kalau giginya sakit dicabut dokter gigi. "Kalau banyak-banyak maka permen nanti giginya keropos biar dicabut dokter gigi," kata dokter yang akrab dipanggil Irun ini.

Menurut dia, kekhawatiran dan ketakutan ini tidak perlu terjadi dengan menggunakan teknik hipnosis, antara lain dengan melakukan komunikasi yang interaktif dengan pasien, dokter dalam hal ini dituntut untuk sabar dan komunikatif. "Tujuannya untuk menciptakan rasa nyaman bagi diri pasien," ujar dia.

Dia mengingatkan, perawatan gigi secara teratur bertujuan untuk menghindarkan timbulnya penyakit lain seperti gangguan jantung, ginjal, mata, kulit, bahkan kanker.

Chairunnisa mengatakan, hypnosis (istilah dia) merupakan cara berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar untuk memudahkan dalam mencapai tujuan dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak dapat diselesaikan melalui pikiran sadar.

"Cara ini membuat saya bisa akrab dengan pikiran bawah sadar pasien, sehingga tindakan yang dilakukan dapat mengoptimalkan kekuatan penyembuhan dalam diri pasien sendiri," ujar dia.

Bahkan melalui hypnosis ini dokter gigi dapat menghilangkan kebiasaan buruk pasien yang mengakibatkan kerusakan gigi seperti menggigit bibir, kuku, pensil, menghisap jempol, atau menggesek gigi saat tidur, ujar dia.

Chairunissa mengaku dirinya mempelajari hypnosis setelah lulus dari pendidikan dokter gigi karena melihat banyak pasiennya yang tegang saat harus dirawat giginya.

Dia mengatakan belajar banyak dari ahli hypnosis Indonesia, Ronny F. Rondoridjo yang telah banyak menerbitkan banyak buku mengenai ilmu ini.

Terkait dengan menghilangkan rasa sakit, Chairunissa mengatakan, sebenarnya hal ini dapat dilaksanakan tetapi sangat tergantung kepada orang tersebut bisa atau tidak membuka bawah sadarnya.

Namun dia yakin ke depannya ilmu ini tidak sekedar membuat orang yang semula takut menjadi nyaman, tetapi juga dapat membuat tidak perlu dilakukan pembiusan. Dia mengatakan, setidaknya dengan metode ini pembiusan tidak perlu dilakukan secara berlebihan untuk menghilangkan rasa sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement