Jumat 17 Feb 2012 14:11 WIB

Indonesia Segera Miliki 'High Grade Highway' Sumatera

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Ramdhan Muhaimin
High grade Highway (ilustrasi)
High grade Highway (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementrian Pekerjaan Umum (PU) merencanakan untuk membangun high grade highway (HGH) sebagai jalan penghubung Sumatera. Kementrian ini bahkan telah menyiapkan dua konsep khusus, di mana akan berlaku dua HGH baik yang berbentuk freeway ataupun dikenai bea masuk seperti jalan tol.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto,mengatakan pihaknya kini sedang dalam proses pengkajian. “Kita rencanakan HGH bakal ditopang oleh kontruksi yang bagus dengan kualitas yang baik,” katanya, Jumat (17/2).  

Rencananya, HGH bakal dibangun dari Bakaheuni, Lampung hingga Banda Aceh, Nangro Aceh Darussalam (NAD). Pembangunan akan dilakukan di sepanjang lintas Timur Sumatera dengan panjang total 2,085 kilometer.

Kemungkinan besar, kementrian PU juga bakal menyiapkan jalan penghubung (feeder) sepanjang 720 km. HGH dipastikan akan menjadi penghubung bagi enam bandar udara dan tujuh pelabuhan laut.

“Nanti, HGH juga akan terkoneksi dengan Jembatan Selat Sunda dan jalan tol Trans Jawa,” jelasnya. Meski demikian, kemungkinan besar jalur ini bakal menjadi jalan dengan akses terbatas, di mana hanya sejumlah kendaraan tertentu saja yang bisa melewati lalu lintas ini.

Terkait biaya investasi, Djoko mengaku pihaknya masih terus melakukan perhitungan. Namun yang pasti, untuk konsep jalan yang bersifat freeway, kemungkinan anggaran pemerintah bisa saja terbebani akibat perlunya biaya perawanan rutin dikeluarkan.

Kementrian PU mencatat setidaknya ada enam manfaat yang bisa didapat ketika HGH selesai dibangun. Kemungkinan besar, proyek ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatakan lapangan kerja.

Selain itu, HGH diharapkan bisa meningkatkan akses dan mengurangi biaya transportasi masyarakat. Ia juga diharapkan bisa menjadi stimulus terhadap pertumbuhan sejumlah sektor seperti industri, pariwisata, lapangan kerja dan pertumbuhan regional.

“Kita harap ada optimalisasi manfaat pembangunan melalui pembangunan ini,” tegas Djoko. Selain itu, kementrian juga berharap langkah ini bisa mendukung iklim investasi sehingga mendorong keterlibatan swasta dalam pembangunan jalan dan institusi pendanaannya.

Berdasarkan data Kementrian PU yang didapat wartawan, pembiayaan proyek HGH kemungkinan besar membutuhkan dana Rp 99,887 triliun. Proyek ini direncanakan segera dibangun 2012 ini dan akan rampung 2018 nanti.

HGH kemungkinan besar bakal terdiri dari 18 ruas. Enam ruas bakal jadi prioritas yakni Bakaheuni-Terbanggi Besar (150 km), Indralaya-Palembang (22 km), Pekanbaru-Kandis (76 km), Kandis-Dumai (59 km), Tebing Tinggi-Medan (60 km) serta Medan-Binjai (16 km).

Sebelumnya, sejumlah negara di dunia juga memiliki konsep jalan seperti ini. Amerika Serikat misalnya, memiliki interstate highway system sedangkan Jerman memiliki autobahn system.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement