REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam menyemarakkan hari lahir (harlah) yang ke-39, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar acara kebudayaan bertajuk 'Konser Sholawat untuk Negeri' di Istora Senayan, Jakarta, pada 19 Februari.
"PPP sebagai 'rumah besar' umat Islam di tanah air mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia menatap masa depan yang lebih optimis," ujar Sekretaris Jenderal DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy, pada acara jumpa pers di Jakarta, Kamis (16/2).
Selain memperingati harlah, Rommy, panggilan akrab Muhammad Romahurmuziy mengatakan, konser shalawa juga digelar untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW. "Meski agak terlambat, tapi setidaknya ini masih bulan Maulid, pada bulan tersebut umat Islam memang dianjurkan banyak-banyak membaca shalawat," kata dia.
Rommy, yang kini menjabat Ketua Komisi IV DPR, menjelaskan bahwa PPP sengaja menggelar acara harlah dengan media kebudayaan karena partai berlambang kabah tersebut ingin lebih merakyat.
"Memang, partai politik tidak lazim menggelar konser budaya seperti ini, tapi PPP ingin menyampaikan gagasan barunya yaitu sebagai 'rumah besar' umat Islam pada masyarakat," kata dia.
Musik yang merupakan bahasa universal, menurut Rommy, dapat digunakan untuk menyampaikan gagasan tersebut dengan baik. Sementara, ketua panitia pelaksana harlah, Iskandar Syaichu, mengatakan bahwa melalui konser tersebut PPP ingin menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap partai politik (parpol).
"Konser tersebut akan lebih mirip operet yang memiliki plot cerita, dan pada cerita tersebut akan ada idealisme PPP yang terefleksi, akhir-akhir ini kepercayaan masyarakat terhadap parpol menurun karena beberapa insiden,sehingga PPP ingin menumbuhkan kembali rasa kepercayaan itu," kata Iskandar yang merupakan anggota Komisi VI DPR Fraksi PPP itu.
Harlah PPP yang hampir empat dasawarsa tersebut akan diramaikan oleh sekitar 140 pendukung acara, antara lain Opick, Sulis, Fadli 'Padi', Hendri Lamiri, Kristina, Wali Band, Iis Dahlia, dan Anwar Fauzi orkestra. Harlah berlangsung di Istora Senayan dengan jumlah undangan 5000 orang dan disiarkan di dua televisi nasional; Trans7 dan Trans TV.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
