REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Meski dikritik sejumlah kalangan, rencana pembelian 100 Tank Laeopard Belanda tetap dilanjutkan. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo bahkan berharap pembelian 100 unit Tank Leopard tersebut dapat selesai sebelum 2014.
"Sampai sekarang masih tahap penjajakan dan belum berhenti. Tim yang kami bentuk masih membahasnya dan diharapkan sebelum 2014 sudah selesai," ujar Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo kepada wartawan di Surabaya, Rabu (15/2).
Ia mengaku, tim yang dipimpin Wakil KSAD Letjen TNI Budiman dalam rangka melihat dan mengadakan perkembangan negosiasi lanjutan. Hingga kini belum ada perubahan berarti dan masih menjadi tarik ulur di parlemen Belanda.
"Sekali lagi saya tegaskan, kalau Belanda menjual kami beli, tapi kalau tidak kami pergi. Tunggu saja perkembangan berikutnya," kata mantan Pangkostrad tersebut.
Pihaknya juga mengatakan saat ini Jerman juga sedang menjajaki dan menawari Indonesia. Menurut Pramono, tank buatan Jerman menjadi alternatif jika target awal tidak kesampaian.
"Memang ada tawaran dari Jerman. Hanya saja kami belum bersikap, tapi itu bisa dijadikan alternatif. Yang pasti sebelum 2014 sudah harus selesai," tutur mantan Danjen Kopassus tersebut.
Jika pembelian Tank Leopard yang alokasi anggarannya mencapai 280 Juta US Dollar berjalan mulus, diharapkan bisa menjadi prestasi serta menaikkan wibawa bangsa.
Sementara itu, alokasi anggaran dari pemerintah Indonesia untuk modernisasi peralatan TNI AD sebesar Rp14 triliun. Dana tersebut digunakan untuk sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) lainnya.
"Diantaranya pengadaan tambahan helikopter, PT Pindad yang menyiapkan anoa atau panser, serta alutsista lainnya. Bahkan Leopard ini hanya bagian kecil saja kok," tukas jenderal yang juga pernah menjabat Pangdam Siliwangi tersebut.
Khusus tahun ini, direncanakan pembelian meriam, rudal anti pesawat, peluncur roket multiras dan lainnya. Apalagi sekarang Indonesia masih tertinggal jauh daripada negeri lain seperti Malaysia maupun Thailand.