Selasa 14 Feb 2012 21:57 WIB

Garuda: Tak Ada Hubungannya Meski Nazaruddin Membeli Saham GIAA

Rep: Indah Wulandari/ Red: Djibril Muhammad
Muhammad Nazaruddin
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Muhammad Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terkait kecurigaan adanya pencucian uang yang dilakukan mantan bendahara Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, PT Garuda Indonesia Tbk menegaskan bahwa pihak tak merasa bertanggung jawab.

"Tidak ada hubungannya langsung dengan pihak Garuda meski Nazaruddin membeli saham GIAA melalui lima perusahaannya," jelas Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, Elisa Lumbantoruan, Selasa (14/2).

Menurutnya, kasus pembelian saham Garuda oleh perusahaan milik Nazaruddin bukanlah urusan emiten yang melakukan proses penjualan saham perdana (initial public offering/IPO). Seluruh proses penjualan saham, ujar Elisa, adalah tanggung jawab dari penjamin emisi pada saat proses IPO yaitu PT Mandiri Sekuritas.

Pihak Garuda Indonesia sebagai emiten hanya terlibat dalam proses roadshow dan paparan publik (public expose) dalam proses penawaran saham perdana. Sedangkan pendaftaran calon investor, penjatahan, dan penerimaan pembayaran dilakukan penjamin emisi. Sebuah kebiasaan yang dilakukan investor perorangan ataupun institusi biasanya juga melalui broker.

"Jadi Garuda tidak dilibatkan dalam hal ini. Ini kesalahannya adalah tindak pencucian uang, lalu proses penjualan saham emiten itu. Emiten tidak terlibat," tegas Elisa.

Terkait pernyataan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa Garuda harus mengembalikan dana pembelian saham jika terbukti menggunakan dana Rp 300,8 miliar tersebut, Elisa membantahnya. Bahkan ketika saham Garuda tidak sempat terjual semua, maka dibeli penjamin emisi. Prosedur tersebut merupakan bentuk tanggung jawab penjamin emisi.

"Mengenai penjualan itu urusan penjamin emisi, baik transaksi, investor, maupun jumlah sahamnya. Saya pikir broker maupun underwriter akan sulit untuk mengetahui asal usul dana yang digunakan oleh investor untuk membeli saham," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement