Selasa 14 Feb 2012 17:48 WIB

Presiden Instruksikan Kemenhub Evaluasi Internal

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Evakuasi bus karunia bakti yang terperosok kesebuah vila usai menghantam bus doa ibu serta mobil Avanza, mobil Grand Livina dan sebuah angkot dikawasan Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/2). (Republika/Agung Supriyanto)
Evakuasi bus karunia bakti yang terperosok kesebuah vila usai menghantam bus doa ibu serta mobil Avanza, mobil Grand Livina dan sebuah angkot dikawasan Cisarua, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Maraknya kecelakaan baru-baru ini membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan instruksinya kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan langkah evaluasi internal. “Presiden telah menginstruksikan kepada jajaran Kemenhub dan Menhub untuk segera melakukan langkah evaluasi ke dalam,” kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, Selasa (14/2).

Ia menegaskan evaluasi yang harus dilakukan kemenhub diutamakan pada Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar). Meskipun, diminta juga agar evaluasi dilakukan pula di dirjen perhubungan lainnya. “Harus ada evaluasi internal secara menyeluruh agar peristiwa itu tidak terulang,” katanya. Instruksi langsung yang diberikan, lanjut dia, sudah mendapatkan respons dari kementerian.

Dalam dua pekan terakhir sejumlah kecelakaan maut telah terjadi di beberapa daerah. Bus Karunia Bakti jurusan Garut–Jakarta mengalami kecelakaan di Cisarua, Bogor, Jumat (10/2). Sehari sebelumnya, bus Sumber Kencono masuk Sungai Glodok di Magetan, Jawa Timur, setelah bertabrakan dengan mobil sedan. Belum lagi kecelakaan kendaraan lainnya di sejumlah kota mengakibatkan banyak korban tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement