Sabtu 11 Feb 2012 19:15 WIB

Duh, Anggota DPR Nyaris 'Dihakimi' Massa Anti FPI di Palangkaraya

Ketua DPP Hanura, Akbar Faisal.
Foto: http://petapolitik.com
Ketua DPP Hanura, Akbar Faisal.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA - Anggota DPR RI Akbar Faisal nyaris "dihakimi" massa yang menolak pembentukan Front Pembela Islam (FPI) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Sabtu (11/2).

Kejadian tersebut bermula ketika Akbar Faisal dari Fraksi Partai Gerindra yang berniat kembali ke Jakarta, mencoba mencari tahun pihak yang bertanggung jawab terhadap aksi pengepungan massa di apront bandara tersebut.

Saat itu, Akbar berniat berdialog dengan pihak keamanan bandara agar permasalahan cepat selesai, karena berdampak pada penumpukan penumpang akibat jadwal penerbangan pesawat yang tertunda.

Tiba-tiba masa dari pemuda Dayak langsung menyerbu masuk ke apront bandara karena mengira Akbar Faisal adalah anggota FPI yang datang ke Palangkaraya.

Protokol Kantor Gubernur bersama sejumlah rekan wartawan berupaya menenangkan massa dengan meneriakkan bahwa Akbar Faisal adalah tamu Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang.

Setelah diberitahu bahwa politisi Partai Gerindra itu adalah anggota DPR RI, massa akhirnya membubarkan diri dan kemudian sejumlah tokoh pemuda masuk minta maaf.

Anggota Komisi II DPR RI itu menyatakan memahami psikologi massa dan itu hanya kesalahpahaman karena mereka tidak mengetahui dirinya berada di Palangkaraya.

"Saya ke Palangkaraya atas undangan dalam acara penyerahan 5.655 sertipikat tanah milik masyarakat Kalteng dengan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto," katanya.

Akbar ingin mengetahui kenapa keberangkatannya terlambat, namun tenyata massa sedang melakukan unjuk rasa. Akbar berinisiatif menuju apront bandara untuk berdialog sebagai upaya menyelesaikan masalah dan penumpang bisa diterbangkan.

"Saya datang ke apront hanya mencari yang bertanggung jawab agar permasalahan ini tidak berlanjut dan saat melakukan dialog dengan petugas bandara dan polisi tiba-tiba diserang ratusan massa," katanya.

Akibat penyerangan tersebut, dua wartawan yang meliput peristiwa tersebut juga menjadi sasaran pengunjuk rasa. Namun tidak menciderai kedua wartawan tersebut.

Kedatangan Akbar Faisal ke Palangka Raya juga untuk menghadiri peresmian enam kantor perwakilan BPN di Provinsi Kalteng, di samping penyerahan 5.655 sertifikat tanah milik kepada masyarakat setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement