REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kerusuhan yang terjadi di Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah, membuat puluhan warga pulau tersebut mengungsi ke Ambon. Menurut Elliza Kissya, kepala Kewang (tokoh adat Haruku) yang dihubungi Republika, dia bertemu dengan puluhan warga dari Desa Pelauw yang menuju Ambon.
"Banyak masyarakat, terutama warga yang sudah cukup tua, perempuan dan anak-anak yang mengungsi Ambon pagi tadi," ujar Elizza, Sabtu (11/2).
Elizza mengatakan, sekitar pukul 10.00 WITA, dia akan berangkat menuju Pulau Haruku dari Ambon. Saat berada di Pelabuhan Tulehu, yakni pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Pulau Ambon dengan beberapa pulau-pulau lain termasuk Haruku, dia menyaksikan kepulan asap yang cukup tebal dari arah pulau Haruku.
"Kalau dari pelabuhan Tulehu asapnya seperti itu, pasti kebakarannya cukup besar," ujar Elizza.
Untuk menjangkau Pulau Haruku, bisa ditempuh dengan speed boat sekitar 30-40 menit dari pelabuhan Tulehu, Ambon. Menurut Elliza, aktifitas di pelabuhan Tulehu, pagi tadi terlihat lebih ramai dari biasanya, terutama kapal-kapal maupun speed boat dari pulau Haruku. Kebanyakan kapal-kapal tersebut penuh dengan penumpang dari Desa Pelauw.
Elizza mengatakan, informasi dari warga Desa Pelauw, memang terjadi perselisihan dengan sesama suku di Pelauw. "Itu persoalan interen mereka. Saya juga tidak begitu tahu apa penyebabnya," ujar Elizza.
Dia berharap, masalah interen yang terjadi di Dewa Pelauw yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Desa Haruku, tidak akan meluas ke desa-desa lain di Pulau Haruku.