REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Buntut kasus dugaan mark up renovasi ruang Banggar DPR RI, Partai Gerindra mengganti kadernya yang duduk sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), Pius Lustrilanang. Partai Gerindra mengungkapkan telah menyiapkan tiga nama calon pengganti Pius.
"Partai Gerindra saat ini sedang mengkaji tiga nama kader untuk untuk menggantikan Pius sebagai Wakil Ketua BURT," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (10/2).
Ahmad Muzani menyebutkan tiga nama tersebut adalah Fary Jemy Francis, Nur Iswanto, dan Abdul Wahid yang seluruhnya adalah anggota DPR RI. Ia menambahkan rencana pergantian Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Pius Lustrilanang, dari jabatan Wakil Ketua BURT DPR RI adalah rotasi biasa untuk menyegarkan kinerja partai.
"Masih banyak anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra yang belum dapat kesempatan menduduki jabatan di DPR RI," katanya.
Menurut Muzani, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra sebanyak 26 orang, tetapi yang mendapat posisi di alat kelengkapan dewan, yakni Badan Musyawarah (Bamus), Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN), dan BURT DPR RI hanya 12 orang.
Empat belas orang lainnya, kata dia, belum mendapat kesempatan mendududki jabatan sehingga pihaknya melakukan rotasi untuk memberikan kesempatan kepada kader lainnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan partainya akan melakukan pergantian Wakil Ketua BURT DPR RI dari Pius Lustrilanang kepada kader lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengatakan dirinya telah meminta penjelasan dari Pius Lustrilanang terkait dengan proyek renovasi ruang rapat Badan Anggaran DPR RI.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Pius Lustrilanang, menegaskan rencana penggantian dirinya sebagai Wakil Ketua BURT merupakan penyegaran di internal Fraksi Partai Gerindra, dan tidak terkait dengan kisruh proyek ruang rapat Banggar DPR RI.
"Pada saat pimpinan Partai Gerindra melakukan klarifikasi, saya meminta agar dirotasi saja karena nama saya dikait-kaitkan dengan kasus proyek ruang rapat Banggar," katanya.