REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK - Kepala Pusat Pengembangan Energi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Dr Ir A Sarwiyana Sastratenaya menyatakan, banyak energi baru dan terbarukan sebagai alternatif mengatasi kekurangan pasokan listrik nasional.
"Banyak alternatif energi baru dan terbarukan yang dapat menjadi energi pembangkit tenaga listrik, seperti panas bumi, biomassa atau biofuel, solar, energi laut, dan angin yang dapat digunakan maksimal untuk mendukung keamanan pasokan listrik," ujarnya di Muntok, Kamis (9/2).
Ia menjelaskan, semua potensi energi memiliki keunggulan dan kekurangan, seperti energi surya memiliki keunggulan tersedia bebas, gratis, tanpa polusi, tanpa efek gas rumah kaca, mengurangi pemanasan global dan dapat dibangun di tempat terpencil karena tidak membutuhkan transmisi energi dan transportasi sumber energi.
Kekurangan energi ini berupa untuk mencapai efisiensi rata-rata tinggi butuh sel surya banyak dan lokasi luas, efisiensi sel surya sangat dipengaruhi polusi udara dan kondisi cuaca serta membutuhkan investasi besar.
"Untuk energi angin memiliki keuntungan seperti bersifat terbarukan dan tidak menimbulkan emisi gas buang atau polusi, namun belum ada industri yang berani menanamkan investasi untuk sektor ini karena secara ekonomis belum mampu bersaing dengan energi fosil," ujarnya.