Selasa 07 Feb 2012 21:30 WIB

Dua Solusi untuk Renovasi Ruang Banggar

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Ramdhan Muhaimin
Pekerja sedang menyelesaikan renovasi ruangan Badan Anggaran di gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1). Renovasi ruang rapat Banggar ini menelan dana tak kurang dari Rp 20 miliar.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pekerja sedang menyelesaikan renovasi ruangan Badan Anggaran di gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1). Renovasi ruang rapat Banggar ini menelan dana tak kurang dari Rp 20 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kasus dugaan korupsi dalam renovasi ruang banggar mendorong perbaikan internal kelembagaan badan anggaran. Ketua Badan Kehormatan (BK) M Prakosa mengatakan, ada dua solusi yang dapat dilakukan sebagai bentuk penyelesaian 'renovasi' ruang banggar.

Solusi pertama kata Prakosa, terkait hukum. Dia mengatakan, BK mendorong aparat penegak hukum, khususnya KPK untuk menindaklanjuti laporan ketua DPR Januari lalu terkait indikasi adanya dugaan mark up dalam renovasi ruang Banggar.

"Solusi kedua terkait etika. BK menawarkan alternatif penyelesaian dan juga mediasi agar ada pengurangan biaya yang signifikan kepada pihak Setjen dan kontraktor. Inisiatif ini untuk menjaga citra, martabat, dan kehormatan, serta kredibilitas DPR," ujar Prakosa di Jakarta, Selasa (7/2). 

BK menurut dia, juga merekomendasikan auditor eksternal agar bertindak terkait pengadaan proyek ini. "Disini juga ada permasalahan sistemik, karena renovasi ini seharusnya bukan urusan anggota dewan,karena dewan hanya mengurusi pengawasan, legislasi, dan anggaran," paparnya. 

Anggota dan pimpinan Banggar lanjut Prakosa, juga sebaiknya tidak diisi oleh orang-orang dari tim bendahara parpol. "Kasus renovasi ini sedikit atau banyak, diinspirasi kekuasan Banggar yang besar," katanya.

Ada kelalaian juga dari pihak BURT sehingga BK mengusulkan harus ada format keanggotaan dan pimpinan BURT yang tepat.  Setjen juga diusulkan agar pejabat didalamnya membuat pakta integritas. Tujuannya agar bertanggungjawab penuh atas penggunaan anggaran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement