REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para pengendara terutama sopir bus yang melintasi di jalur utama Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diimbau supaya berhati-hati. Pasalnya, di jalur itu rawan terjadi tabrakan menyebabkan tewas dan luka-luka.
"Saat malam hari banyak sopir bus yang ugal-ugalan," kata Suparno warga Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Selasa (7/2). Ia menjelaskan, sepanjang jalur Pantura dari arah Patrol menuju jembatan perbatasan dengan Kabupaten Subang, para pengemudi kerap mengabaikan keselamatan penumpang juga pengguna jalan lainnya, bukan sekali dua kali kejadian tabrakan maut.
Warga meminta agar para pegemudi yang melintasi jalur utama Pantura Kabupaten Indramayu, berhati-hati dan memperhatikan keselamatan masyarakat setempat, karena sering terjadi tabrak lari terutama malam hari karena lalu lintas Pantura semakin padat.
Selasa (7/2), sebuah bus bernomor polisi E 7642 YB tujuan Cirebon-Jakarta bertabrakan dengan truk trailer pengangkut batangan besi. Akibatnya, dua dua orang tewas dan belasan penumpang lain luka-luka. Semua itu terjadi akibat sopir ugal-ugalan.
Kepala Kepolisian Sektor Sukra, Komisaris Junaidi, menuturkan, peristiwa kecelakaan maut di jalur Pantura Kabupaten Indramayu terjadi akibat ulah sopir ugal-ugalan seperti kejadian hari ini bus Luragung bernomor polisi E 7642 YB tujuan Cirebon Jakarta dengan truk trailer.
Kecepatan tinggi penyebab utama hilangnya kendali sopir bus tersebut, kata dia, sehingga terpental keluar pembatasan jalan dari arah berlawanan truk langsung bertabrakan, sehingga dua tewas belasan penumpang lain luka-luka.