Ahad 05 Feb 2012 18:49 WIB

SBY Disebut tak Bijak dan Menantang Publik

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Dewi Mardiani
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato dalam jumpa pers yang salah satunya tetap mempertahankan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Menurut pengamat politik, SBY tidak bijak dan malah menantang publik.

"Keputusan SBY ini tidak bijak terhadap Partai Demokrat dan malah menantang publik," kata pengamat politik dari Center for Information and Development Studies (Cides), Indria Samego, Ahad (5/2).

Indria mengakui memang status hukum antara Anas Urbaningrum dengan Angelina Sondakh berbeda. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Angelina Sondakh menjadi tersangka dalam kasus korupsi wisma atlet pada Jumat (3/2) lalu. Sedangkan Anas Urbaningrum masih sebagai saksi dalam kasus itu.

Dengan tidak menonaktifkan Anas Urbaningrum, lanjutnya, seharusnya SBY telah mengetahui resiko yang akan dihadapi terhadap Partai Demokrat. Di satu sisi akan menghadapi berita 'buruk' terus menerus terhadap Partai Demokrat dan akan berimbas pada turunnya kepercayaan masyarakat. "Seharusnya SBY tidak hanya melakukan pendekatan legalitas seperti isi pidatonya itu, tetapi juga melakukan pendekatan politik," imbuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement