REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--Polisi mengamankan 96 orang imigran gelap asal negara Afganistan dan Iran yang hendak menyeberang lautan wilayah Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menuju perairan Australia, Sabtu.
Kepala Polres Tasikmalaya, AKBP Irman Sugema, mengatakan 91 orang imigran ditampung di aula markas Polres Tasikmalaya untuk dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian sebelum diserahkan kepada pihak imigrasi.
Sedangkan lima orang diantaranya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tasikmalaya karena kondisi kesehatannya kurang baik setelah sempat terapung di lautan karena kapal yang ditumpangi karam.
Ia menerangkan para imigran tersebut terbagi dua rombongan menggunakan bus umum "Merdeka" dan beberapa kendaraan mobil biasa.
Rombongan bus yang ditumpangi sebanyak 49 orang imigran terjaring razia polisi sehingga tidak sempat tiba ke kawasan pantai Cipatujah.
Sementara rombongan imigran lainnya tidak terjaring operasi hingga berhasil menumpang kapal.
Namun ditengah lautan kapal yang ditumpangi 47 orang ditambah dua ABK tiba-tiba kapal bocor kemudian mesin mengalami kerusakan dan tenggelam.
"Jadi ketika ditemukan di laut itu kapal sudah terbalik, tapi penumpangnya berhasil dievakuasi," katanya.
Para imigran korban kapal karam langsung ditampung di markas Polair Cipatujah yang selanjutnya dibawa ke markas Polres Tasikmalaya menggunakan dua kendaraan bus mini.
Mereka yang ditampung di markas Polres Tasikmalaya akan diserahkan kepada pihak imigrasi dan organisiasi imigrasi internasional (IOM) yang bertanggung jawab menangani imigran.
Sementara itu sejumlah aparat kepolisian melakukan penjagaan di sekitar markas Polres Tasikmalaya sekaligus memeriksa identitas imigran.