REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU--Massa yang anti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karama, kembali menduduki kantor gubernur Sulawesi Barat, dengan jumlah saat ini mencapai ratusan orang.
"Kami akan menduduki kantor Pemprov Sulbar hingga Gubernur Anwar Adnan Saleh, bersedia berdialog dengan Tobara atau raja adat masyarakat Kalumpang. Keputusan Tobara merupakan aspirasi dari delapan desa yang ada di Kecamatan Kalumpang," kata Koordinator aksi anti PLTA Karama, Kalvin P Kalambo yang juga anggota DPRD Sulbar ini di Mamuju, Sabtu.
sumber : antara
Advertisement