REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Maju Jaya, bus maut yang menewaskan 12 orang di turunan Sae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang Rabu (1/2), terbukti dalam kondisi tak layak operasi.
Berdasarkan hasil paparan tim olah TKP dari Kepolisian Resor Sumedang, penyebab utama nahasnya bus terjun ke jurang sedalam sepuluh meter, karena kondisi rem yang tidak berfungsi alias blong.
Kepala Unit Kecelakaan (Kanitlaka) Polres Sumedang, Ipda Endang Hidayat mejelaskan, banyak faktor penguat mengapa bus Maju Jaya dengan nomor polisi Z 7761 tidak layak melayani trayek Tasik-Karawang.
Endang merinci, kondisi kampas rem bus Maju Jaya tersebut dalam kondisi yang sudah tipis, hal itu berdampak tidak berfungsinya rem sebagaimana mestinya. Di samping itu, kondisi ban botak dan hasil vulkanisir.
"lebih parahnya lagi, bus tersebut kanibal, di STNK tertulis Hino, tetapi mesinnya kita cek Fuso.", ungkapnya tegas ketika dihubungi Republika via telepon, Jumat (3/1).
Endang menambahkan, kecelakaan juga bisa dikarenakan kesalahan pengemudi bus. Pasalnya, dari hasil olah TKP dan keterangan beberapa saksi, pengemudi memberanikan diri menyalip mobil kijang di depannya. Padahal dalam kondisi jalan licin karena hujan pada tikungan yang menurun. "kita masih ukur kemiringan jalan, saat ini masih dalam penelitian lebih lanjut," tambahnya.