REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Limbah olahan minyak dan gas (migas) dari pipa PT Pertamina EP Region Jawa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalir ke laut di sekitarnya. Salah seorang aktifis Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi), Fahmi Labib, mengaku khawatir melihat kebocoran pipa tersebut. Pasalnya, limbah yang keluar dengan deras melalui lubang pipa itu langsung mengalir ke laut.
Fahmi mengatakan, posisi pipa itu semula terpendam di dalam tanah. Namun, karena abrasi, pipa itu kini di atas permukaan tanah. "Dari informasi yang saya dapat, limbah yang keluar dari pipa warna kuning itu sangat berbahaya." Dijelaskannya, limbah tersebut mengandung unsur logam berat dan beracun. Akibatnya, biota laut yang ada di sekitarnya akan terkena dampak dari limbah tersebut.
Fahmi mengungkapkan, sudah mengambil sampel limbah tersebut. Selanjutnya, sampel tersebut akan dilaporkan ke Kantor Lingkungan Hidup Indramayu.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi dari pihak Pertamina EP Region Jawa. Humas Pertamina EP Region Jawa, Dian Hapsari, tidak mengangkat telepon selulernya saat dihubungi. Begitu pula pesan pendek yang dikirimkan belum mendapat jawaban.