REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) meringkus komplotan perampokan spesialis nasabah bank berinisial R yang biasa beraksi menggunakan senjata api rakitan dan beroperasi di beberapa provinsi. "Tersangka beroperasi di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Selasa.
Rikwanto mengatakan petugas terpaksa melepaskan tembakan, guna melumpuhkan tersangka karena melakukan perlawanan saat hendak disergap.
Kepala Subdirektorat Tanah dan Bangunan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heriawan mengungkapkan R ditangkap petugas di sekitar Pasar Karawang, Jawa Barat, Sabtu (28/1).
Petugas menangkap R usai mengantarkan anaknya sekolah, kemudian tersangka yang juga penjualan sate hendak membeli daging di Pasar Karawang. "Saat itu, petugas menyergap tersangka, namun melawan sehingga anggota mengambil tindak tegas," ujar Herry seraya menambahkan petugas menembak tersangka pada bagian betis kaki kanan.
Herry menjelaskan tersangka berperan sebagai pelaku yang menggambar situasi dan eksekutor, serta memiliki anggota sindikat berjumlah enam orang, yakni P dan AS yang sudah ditangkap anggota Polda DIY dan Polda Jawa Timur, serta Z, T dan M yang berstatus daftar pencarian orang.
Para tersangka sempat merampok salah satu nasabah bank bernama Sugiyana (49) dan membawa kabur uang tunai Rp85,4 juta di depan toko material "Cahaya Baru" Jalan Irigasi RT 02/04, Cakung, Jakarta Timur, 26 Oktober 2012.
Saat itu, pelaku membuntuti korban sejak masuk hingga keluar bank, bahkan perampok tersebut mengejar, serta menembak korban yang lari menuju toko bahan bangunan. Komplotan perampok tersebut pernah merampok nasabah bank, Irzan Harza (60) usai mengambil uang tunai di sekitar Sentra Niaga I Blok C Nomor 26 Kelurahan Pejuang Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, 1 Juni 2011.
"Salah satu pelaku menembak korban pada bagian dahinya, hingga saat ini korban masih koma dan belum sadarkan diri," tutur Herry.
Herry menyebutkan para pelaku menjalankan modus operandi dengan cara mengintai nasabah bank dari luar, kemudian berpura-pura mengisi formulir bank. Kemudian, salah satu pelaku mengikuti korban dan menghubungi pelaku lainnya yang berjaga di luar bank dan merampas tas korban dengan ancaman senjata api.