REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim memiliki kenangan khusus dengan Mantan Presiden RI BJ. Habibie. Anwar bercerita saat ia sakit dan terpaksa berobat di sebuah rumah sakit di Munich, Jerman.
"Saya dijaga oleh Habibie dan bu Ainun (almarhum istri Habibie)," kata Anwar dalam pidato kebudayaan 'Kepemimpinan Dalam Dinamika Perubahan Ekonomi Politik' di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), (30/1).
Anwar kemudian bercerita panjang lebar dengan mantan Menteri Riset dan Teknologi itu mengenai reformasi dan transformasi demokrasi. "Ia (Habibie) ternyata tidak menjawab secara politik tetapi moral," ujar Anwar.
Anwar mengatakan, kelemahan yang dimiliki presiden Indonesia ketiga itu adalah tidak melakukan pertimbangan politik saat melakukan reformasi. Mantan Menteri Keuangan Malaysia itu sempat menanyakan kepada Habibie mengapa ia membebaskan para tahanan politik.
"Saya tidak tahu. Kalau terus tahan saya (Habibie) tak bisa jawab saat ditanya rakyat dan di hadapan Allah," kata Anwar menirukan jawaban Habibie.
"Itu bukan jawaban politik," kata Anwar menirukan ucapannya sendiri saat itu.
"Ya, tetapi itu jawaban yang benar," kata Habibie seperti ditirukan Anwar, yang kemudian disambut gelak tawa ratusan hadirin yang memenuhi ruangan.
Anwar pun mengaku kagum dengan keyakinan yang dipegang teguh seorang Habibie. Ia juga memuji Indonesia yang dalam keadaan simpang siur dapat melahirkan seorang teknokrat hebat yakni Habibie. "Dalam keadaan simpang siur, Indonesia bisa melahirkan scientist," ujarnya.