Senin 30 Jan 2012 18:39 WIB

Hebat, Tenaga Terampil Indonesia Diakui Selandia Baru

Tenaga kerja terampil Indonesia - ilustrasi
Tenaga kerja terampil Indonesia - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, A Agus Sriyono, mengatakan semakin banyak tenaga terampil asal Indonesia yang diakui oleh pemberi kerja di negara yang mempunyai ibu kota Wellington itu.

"Kemampuan kerja para pekerja terampil Indonesia di Selandia Baru patut dibanggakan karena mendapat pengakuan dari pemberi kerja. Selain profesional, di mata pemberi kerja mereka memiliki nilai lebih seperti loyalitas dan dedikasi yang baik," ujar Dubes A Agus Sriyono melalui surat elektroniknya kepada ANTARA di Jakarta, Senin (30/1).

Saat ini, terdapat 40 pekerja terampil asal Indonesia yang bekerja di Wellington sebagai juru masak, tenaga pemijat di spa, animator dan bidang lainnya. Para pekerja terampil diantaranya Ivan Nugraha (kepala juru masak di Trentham Racecourse), Irwan Ruchimat (juru masak di hotel Novotel), Rini Sugianto (animator film Adventures of Tintin) dan lainnya.

Rini Sugianto, bersama tiga animator asal Indonesia bekerja di Weta Digital Wellington, produsen film terkenal di dunia. Para pekerja asal Indonesia juga banyak bekerja di kota lain seperti Auckland, Chrischurch dan kota-kota lainnya.

Agus Sriyono menambahkan para pekerja terampil asal Indonesia itu juga mampu menciptakan citra positif Indonesia di Selandia Baru. Para pekerja juga berkontribusi menyumbang devisa bagi Indonesia.

"Untuk masa mendatang akan dibentuk forum pekerja terampil Indonesia sebagai sarana tukar menukar informasi, khususnya untuk memanfaatkan peluang kerja di Selandia Baru. KBRI akan memberikan dukungan penuh dan fasilitasi bagi keberlangsungan forum ini," tambah Dubes.

KBRI juga sedang mempersiapkan nota kesepahaman bidang ketenagakerjaan, yang akan membuka peluang bagi tenaga kerja Indonesia 'non-resident' untuk bekerja di Selandia Baru.

Pemerintah Selandia Baru dalam waktu dekat akan membuka kesempatan bagi 100 juru masak, 20 tenaga pemotong hewan halal dan tenaga kerja dalam skema 'working holiday', dengan persyaratan memenuhi standar Australian and New Zealand Standard Classification of Occupations (ANZSCO).

Sebelumnya pada Ahad (29/1) lalu, KBRI berdialog dengan sejumlah pekerja asal Indonesia. Dalam dialog itu terungkap pentingnya agen perekrut tenaga kerja yang kredibel, baik di Selandia Baru maupun Indonesia. Lembaga itu berperan penting untuk mempertemukan lowongan pekerjaan di Selandia Baru dan ketersediaan pekerja terampil Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement