REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Sebanyak 44 balita di Nusa Tenggara Timur dilaporkan positif tertular HIV/AIDS. Selain balita, 25 anak berusia 6-10 tahun juga dinyatakan positif terserang penyakit mematikan itu dan sedang dalam penanganan medis.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Nusa Tenggara Timur, Husein Pancratius di Kupang, Senin (30/1).
"Jumlah balita maupun anak yang menderita HIV/AIDS ini kemungkinan masih bertambah karena data ini merupakan hasil rekapitulasi hingga Juni 2011," kata Husein.
Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah itu mengatakan, data ini diambil setelah ayah dari balita dan anak-anak ini meninggal karena serangan HIV/AIDS.
"Balita dan anak-anak ini diketahui positif setelah ayah mereka meninggal dunia karena HIV/AIDS dan dilakukan pemeriksaan terhadap ibu dari balita dan anak-anak yang ternyata juga positif," kata Husein.
Dalam kaitan ini, sesungguhnya HIV/AIDS ini juga menyerang kelompok yang tidak berisiko sehingga upaya pencegahan tidak bisa ditawar-tawar lagi tetapi harus dilakukan secara terus menerus di lingkungan masing-masing.
"Balita dan anak-anak bukan bagian dari kelompok berisiko tetapi mereka adalah korban dari tindakan orang tua yang tidak melakukan pencegahan," katanya.
Karena itu, dia meminta para orang tua baik ayah maupun ibu untuk sama-sama melakukan pemeriksaan dini untuk mengetahui apakah ada gejala yang mengarah pada HIV/AIDS atau tidak untuk dilakukan pencegahan.
Jika tidak dilakukan pencegahan, ibu dan anak-anak ikut semuanya menjadi korban, terutama balita dan anak-anak yang sesungguhnya belum mengetahui apa itu penyakit HIV/AIDS, kata Husein Pancratius.