Ahad 29 Jan 2012 21:38 WIB

Sindikat Narkoba Malaysia Diungkap Bertahap

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Chairul Akhmad
Sindikat narkoba dan barang bukti berupa sabu-sabu yang disita aparat (ilustrasi).
Foto: Antara
Sindikat narkoba dan barang bukti berupa sabu-sabu yang disita aparat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Puluhan kilogram sabu-sabu asal Malaysia ditemukan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara. Dalam tiga kasus pada bulan ini, kasus terakhir pelakunya diduga sebagai bandar besar asal Malaysia.

Polda Metro Jaya menggeledah seorang pengedar narkoba asal Malaysia di kawasan wisata Ancol, Jum'at petang lalu (27/1). Pelakunya merupakan sepasang pria dan wanita yang diduga sebagai bandar besar.

Mereka mengedarkan narkoba berupa sabu ke wilayah Jakarta dan kota besar di Jawa. Pihak Polda masih menghitung jumlah shabu tersebut, namun diperkirakan beratnya puluhan kilogram dengan nilai harga miliaran rupiah.

Di hari yang sama, Jum'at pagi (27/1), dilaksanakan pemusnahan narkoba di tempat pemusnahan barang bukti narkoba, Bandara Soekarno Hatta. Seberat 26,7 Kilogram sabu yang dimusnahkan datang dari Malaysia.

Sebelumnya, enam tersangka ditangkap di Pelabuhan Tanjung Priok dan Teluk Gong, Jakarta Utara. Mereka membawa 20 kilogram sabu dan 110 ribu butir pil ekstasi. Tersangka yang terdiri dari lima pria dan satu wanita tersebut merupakan warga negara Malaysia.

Pengedaran narkoba asal Malaysia menjadi kasus sindikat internasional yang akan terus disorot pihak berwajib. Pengedar yang datang di Jakarta biasanya tak langsung datang dari Malaysia. Mereka singgah terlebih dahulu di Batam dan beberapa di Kepulauan Riau.

Menurut Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Ajun Komisaris Polisi Tugiyono, alur sindikat berasal dari Afrika, kemudian ke Thailand, baru ke Malaysia dan menuju Indonesia.

Kasus pengedar asal Malaysia ini akan terus digali oleh pihak Polda maupun Polres. Pihak Polres pelabuhan telah memperketat pelabuhan Pelni dengan operasi rutin melacak setiap dugaan kasus narkoba. Sindikat internasional ini pun akan dicari alur rantainya hingga ditemukan ujung pimpinannya. "Kita masih terus melacak pucuk pimpinan sindikat Malaysia," kata Tugiyono, Ahad (29/1).

Kerjasama dengan interpol pun selalu dijalin untuk mengungkap sindikat tersebut. Menurut Tugiyono, interpol Malaysia sudah menemukan dua kasus sindikat tersebut di Malaysia. Meski demikian, bos sindikat belum terungkap. Tugiyono mengaku cukup sulit untuk mengungkap sindikat besar tersebut, namun pihak kepolisian akan terus melacak untuk mengungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement