Kamis 26 Jan 2012 09:23 WIB

'Geng' Makassar dan Madura Bersaing di Pemilihan Ketua MA

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Didi Purwadi
Mahkamah Agung
Foto: Republika
Mahkamah Agung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Ketua Mahkamah Agung (MA) pada 8 Februari 2012 mendatang menjadi pertarungan antara 'geng' Makassar dan Madura. Ketua Muda Pidana Khusus, Djoko Sarwoko, menjelaskan pertarungan pengganti Ketua MA, Harifin Andi Tumpa, kini mengerucut pada dua kubu yakni Hatta Ali (Ketua Muda Pengawasan) dan Ahmad Kamil (Wakil Ketua MA bidang Non-Yudisial).

Hatta Ali lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Ahmad Kamil lahir di Pamekasan, Madura. Di pucuk pimpinan MA periode sekarang, sebanyak empat hakim agung berasal dari wilayah Makassar. Adapun lima orang hakim agung berasal dari Madura.

"Kalau dilihat dari sumber daya manusianya, itu memang ada empat orang Makassar dan lima orang Madura," ujar Djoko, Kamis (26/1).

Meski begitu, pihaknya lebih condong isu pemilihan bukan didasarkan pada tempat kelahiran hakim agung tapi penguasaan ilmu. Hatta Ali dikenal sebagai hakim pidana sebab sebelumnya menjabat Dirjen Badan Peradilan Umum MA dan mantan ketua Pengadilan Negeri Tanggerang. Adapun Ahmad Kamil sebelum menjadi hakim agung yang memulai karier sebagai hakim agama hingga puncaknya menjadi orang nomor satu di Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat.

Karena itu, Djoko menekankan agar hakim agung karier dari bidang umum, yakni pidana dan perdata diutamakan memimpin dibanding hakim agung berlatarbelakang agama. "Core saya lebih memilih hakim umum jadi ketua MA, bukan hakim agama," kata Djoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement