REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT), Andreas Laurens alias Liu Kuang Ming, menyatakan, era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni merupakan masa yang paling nyaman bagi masyarakat suku Tionghoa Indonesia.
"Masyarakat Suku Tionghoa Indonesia memandang era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah masa paling nyaman sepanjang sejarah Indonesia merdeka," katanya seperti dikutip Antara di Jakarta, Ahad.
Pemerintah, kata Andreas, telah menunjukkan komitmennya pada pluralisme Bhinneka Tunggal Ika dengan mengayomi seluruh golongan masyarakat tanpa terkecuali, sehingga warga Suku Tionghoa Indonesia benar-benar mendapat pengakuan sebagai bagian integral dari komponen bangsa. "Situasi ini bukan saja layak disambut gembira oleh seluruh warga masyarakat Tionghoa Indonesia, melainkan juga harus dijadikan sebagai momentum membangkitkan kesadaran kebangsaan," katanya.
Dikatakannya, masyarakat Tionghoa harus senantiasa menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan, serta senantiasa memikul tanggung jawab sebagai bagian dari 'civil society' yang turut menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara.
Dikatakannya, era Gus Dur dan Megawati adalah masa transisi menuju demokrasi tanpa diskriminasi, sementara era pemerintah SBY adalah masa-masa implementasi dalam praktek kehidupan sehari-hari. "Selama pemerintahan SBY dicapai kemajuan luar biasa, khususnya setelah diundangkannya UU Kewarganegaraan dan Anti Diskriminasi pada tahun 2006," katanya.