REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sudah jatuh ketimpa tangga pula. Kisah tragis korban kecelakaan berdarah Xenia, menyisakan pemandangan lirih yang tak berprikemanusiaan setelah korban diminta Rp7,5 juta, jika ingin jenazah dapat dimandikan dan di bawa pulang ke Jepara.
keluarga korban menyampaikan keberatan. Pasalnya, tiap korban meninggal diminta biaya sebesar Rp.7,5 juta untuk biaya pengurusan dan pemulangan jenazah hingga ke tempat asal. Enny Salim (37), salah seorang teman korban menilai hal itu di luar batas nurani manusia. "Ini tidak manusiawi,"katanya kepada wartawan di RSCM, Jakarta Pusat.
Bila, pihak rumahsakit tidak juga terketuk hati nuraninya, lembaga zakat siap membantu. Salah satunya ialah Al-Azhar Peduli Umat (APU). General Manager Program dan Rumah Gemilang Indonesia, Dwi Kartikaningsih, mengatakan meskipun pihaknya fokus pada pelayanan dhuafa, tetapi tak menutup peluang membantu pihak yang membutuhkan, meskipun tetap disesuaikan dengan kemampuan lembaga tersebut. "Jangankan kecelekaan, orang kecopetan saja akan kita bantu,"katanya kepada Republika di Jakarta, Ahad (22/1)
Ia mengatakan APU memiliki satu unit mobil ambulan dan dua unit pengurusan jenazah. Bila diperlukan, maka pihaknya akan mengkoordinasikan dengan unit-unit ambulan yang dimiliki oleh sekolah-sekolah AlAzhar. Jumlahnya mencapai puluhan. "Kalau layanan kita biasanya kita koordinasi sama sekolah2 Al-Azhar,"katanya.