REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Pulau Jawa sepanjang 400 kilometer siap dikerjakan secara serentak.
"Pendanaan yang dibutuhkan sekitar Rp9 triliun sudah siap dialokasikan dalam dua tahun anggaran," kata Bambang usai rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, di Semarang, Sabtu.
Menurut dia, terdapat 307 paket pekerjaan yang sudah mulai dilelang dan pada Maret 2012 ditargetkan sudah ditandatangani untuk mulai dikerjakan. "Paket-paket pekerjaan ini akan dikerjakan serentak," tambahnya.
Oleh karena itu, ia memperkirakan akan terjadi peningkatan volume kendaraan berat pengangkut material pembangunan jalur ganda ini.
Menurut dia, pada pengerjaan jalur ganda Cirebon hingga Surabaya ini akan terdapat peningkatan aktivitas truk pengangkut material hingga 800 unit per hari.
Selain itu, lanjut dia, akan dibutuhkan cukup banyak tenaga kerja untuk pengerjaan proyek yang diperkirakan selesai pada 2013 dan mulai dioperasikan pada 2014.
Adapun penggalan jalur ganda yang akan dikerjakan, kata dia, meliputi Surabaya-Semarang sepanjang 270 kilometer, Semarang-Pekalongan sekitar 90 kilometer dan sisanya menghubungkan Cirebon hingga Brebes.
Ia menuturkan, keberadaan jalur ganda kereta api ini akan secara masif mendorong perekonomian nasional.
Ia menjelaskan, angkutan kereta api akan mengurangi beban yang selama ini ditanggung moda transportasi darat lain, yakni kendaraan bermotor.
"Kalau Jakarta-Surabaya membutuhkan waktu sekitar tiga hari menggunakan truk, kalau pakai kereta api nantinya hanya butuh 22 jam," katanya.
Sementara itu, Gubernur Bibit Waluyo meminta masyarakat berkorban untuk kesuksesan pembangunan jalur ganda yang merupakan bagian dari pembangunan nasional tersebut.
"Masyarakat harus pahami, proyek ini untuk kepentingan masa depan bangsa," katanya.
Ia menjamin, ganti untung lahan warga yang terkena proyek akan sesuai dengan taksiran yang layak.
Selain lahan milik PT Kereta Api, proyek jalur ganda tersebut masih membutuhkan lahan milik masyarakat yang harus dibebaskan.