Kamis 19 Jan 2012 06:59 WIB

PBNU: Perusahaan Tambang Sebaiknya Banyak Rekrut Pekerja Lokal

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Ramdhan Muhaimin
Nahdlatul Ulama
Foto: abunamira.wordpress.com
Nahdlatul Ulama

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pelaku usaha pertambangan memberdayakan masyarakat lokal sebagi pekerja. Langkah ini  diharapkan bisa mengurangi resiko munculnya sengketa antara masyarakat dan pengusaha yang sering terjadi.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dalam keterangan yang diterima Republika, Rabu (18/1).

"Yang banyak terjadi di sekitar lokasi tambang masyarakatnya justru hidup miskin, jangan, itu jangan sampai terjadi disini. Apalagi ini tambangnya orang NU, tambang milik Nahdliyin," kata Said berkunjung ke lokasi tambang biji besi milik PT Padak Mas Mentari Mineral di Desa/Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. 

Said juga meminta masyarakat di sekitar lokasi pertambangan ikut merasa memiliki, sehingga dengan senang hati akan ikut bersama-sama menjaganya. "Yang paling penting kita harus bersama-sama ikut menjaga pertambangan ini. Jangan sampai kejadian seperti di Bima terulang di Lombok dan tempat lainnya," tegasnya. 

PT. Padak Mas Mentari Mineral menyambut baik saran PBNU. Diakui jika 90 persen pekerja berasal dari masyarakat lokal di sekitar pertambangan. 

"Hanya sepuluh persen dari total pekerja yang orang luar Lombok. Itu pada posisi staf ahli yang ikut mengajari masyarakat lokal bagaimana menjalankan pekerjaan pertambangan. Itupun nantinya akan terus kami regenerasi agar masyarakat lokal bisa lebih diberdayakan,"  jelas salah seorang staf perusahaan. 

Sementara pemilik PT Padak Mas Mentari Mineral, Arif Budiman, menambahkan, telah menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk ikut membengun Lombok Barat. 

"Termasuk ke NU akan kami berikan sebagian keuntungan kami secara berkala. Itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai Nahdliyin ikut membesarkan NU," ujar Arif. 

PT. Padak Mas Mentari Mineral mulai melakukan penambangan biji besi di Lombok Barat sekitar tujuh bulan yang lalu, dengan hasil tambang dipasarkan ke sejumlah negara, di antaranya Cina. Dengan luas lahan pertambangan mencapai 5000 Ha, dalam setiap bulan ditargetkan bisa dihasilkan 20 ribu ton biji besi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement