Rabu 18 Jan 2012 06:39 WIB

Siaga Banjir untuk Hilir Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Daerah hilir Bengawan Solo Jatim mulai Tuban, hingga Lamongan, sampai Rabu, masih siaga III (merah) banjir luapan Bengawan Solo, kecuali Bojonegoro.

Daerah Bojonegoro levelnya diturunkan menjadi siaga II karena ketinggian air di Sungai Bengawan Solo mulai menurun sampai 14,07 meter pada pukul 05.00 WIB.

"Kami masih memberlakukan daerah hilir Jatim, mulai Bojonegoro, hingga Lamongan, siaga II dan III, hanya saja ada kecenderungan air mulai menurun, " kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Muchtarom, Rabu.

Ketinggian tertinggi air pada papan duga di Bojonegoro, tertinggi, Selasa (17/1) 14,49 meter pukul 15.00 WIB yang kemudian, Rabu turun menjadi 14,07 meter pada pukul 05.00 WIB.

Begitu pula, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, yang lokasinya ke arah hulu dari Kota Bojonegoro, juga turun menjadi 26,17 meter pukul 21.00 WIB.

"Di daerah hulu Jateng dan Ndungus Ngawi, tidak ada laporan ada peningkatan ketinggian air Bengawan Solo. Perkiraan kami, air di daerah hilir Bojonegoro dan sekitarnya akan terus menurun, sepanjang tidak ada hujan di daerah hulu Jawa tengah, " kata seorang petugas Pokos UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, Yono.

Namun, di daerah hilirnya di Babat, Lamongan, ketinggian air masih naik, Selasa (17/1) masuk siaga III mencapai 7,85 meter pukul 23.00 WIB. Sementara itu, ketinggian air Bengawan Solo di Plangwot, Kecamatan Laren, Lamongan, dalam waktu bersamaan, juga masuk siaga III dengan ketinggian air mencapai 5,38 meter.

Sedangkan ketinggian air di Karanggeneng, Lamongan, Rabu masih naik mencapai 4,04 meter dan Kuro Lamongan, juga naik 1,99 meter, keduanya siaga III. "Naiknya air di wilayah Babat, Lamongan, akibat air dari Bojonegoro turun ke wilayah itu, " jelasnya.

Menurut Mucharom, ketinggian air banjir di Tuban dan Lamongan, termasuk Bojonegoro, diperkirakan mencapai puncaknya hari ini dan selanjutnya menurun.

Alasannya, menurut Mucharom, sudetan Bengawan Solo di Plangwot-Sedayu Lawas, Lamongan, ke laut Jawa, sudah berfungsi kembali.

Semula, lanjutnya, sudetan sepanjang 13,4 kilometer yang mampu mengalirkan debit banjir Bengawan Solo sebesar 640 meter, sempat terganggu gelombang air laut pasang. "Sepanjang tidak ada gangguan gelombang air laut pasang, banjir bisa surut dengan cepat, " katanya, menjelaskan.

Kerugian banjir Bengawan Solo di Bojonegoro, diperkirakan mencapai Rp5 miliar lebih, akibat rusaknya areal tanaman padi seluas 1.719 hektare di 32 desa yang tersebar di lima kecamatan di wilayah setempat. "Kerugian tanaman padi, kami perhitungkan rata-rata sekitar Rp3,7 juta per hektare, " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement