REPUBLIKA.CO.ID,AROSUKA-- Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok bersama pihak kepolisian setempat akan menyisir kawasan hutan di Kecamatan Lembah Gumanti yang diduga menjadi lokasi pembalakan liar.
"Aksi pembalakan liar di kawasan Lembah Gumanti harus dihentikan. Kita bersama polisi akan segera turun ke lokasi untuk mengecek dugaan yang dilaporkan masyarakat karena telah mengakibatkan kerusakan badan jalan," kata Wakil Bupati Solok Desra Ediwan Anantanur di Arosuka.
Sebelumnya warga Nagari Sungai Abu Kecamatan Lembah Gumanti mengungkapkan keresahan mereka karena maraknya pembalakan liar di daerah itu dan truk-truk bermuatan kayu lalu lalang di nagari tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat Adi Purnawarma mengatakan, aksi pembalakan liar di kawasan itu kian menjadi-jadi dalam tiga bulan terakhir, ditandai dengan banyaknya truk sarat muatan kayu lalu lalang di kawasan tersebut.
"Walaupun bak truk ditutup rapat menggunakan terpal, namun kita mencurigai barang yang diangkut adalah kayu olahan dari hutan," katanya.
Menurut dia, dugaan tersebut juga diperkuat dengan banyaknya laporan warga yang sering melihat truk bermunculan dari ruas jalan Sungai Abu menuju Talang Babungo dalam kondisi berkubang karena melalui jalan tanah.
"Kita berharap pihak berwenang segera menyelidiki dugaan pencurian kayu ini," kata Adi Purnawarman.
Anggota DPRD Kabupaten Solok Rusli Intan Sati mengaku menyayangkan terjadinya pembabatan hutan di daerah itu. "Kita meyayangkan hal ini terjadi karena bisa merusak ekosistem dan akhirnya menimbulkan bencana," katanya.
Berdasarkan pengamatannya, saat ini badan jalan sepanjang belasan kilometer menuju Sungai Abu rusak akibat dilalui truk bermuatan berat.
Menurut dia, siapa pun oknum yang melakukan pencurian kayu harus ditindak tegas, karena telah melakukan tindakan kriminal merusak lingkungan.
"Perbuatan mereka bertolak belakang dengan aksi penghijauan yang saat ini digalakkan," katanya.