Selasa 17 Jan 2012 17:00 WIB

Usai Bertemu BK, Sekjen DPR Diburu Wartawan

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Didi Purwadi
Nining Indra Saleh
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Nining Indra Saleh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekjen DPR, Nining Indra Saleh, masih enggan memberikan komentar mengenai proyek renovasi ruang badan anggaran (banggar) DPR yang menelan biaya hingga Rp 20,3 miliar. Usai menghadiri pemanggilan Badan Kehormatan (BK) DPR pada Selasa (17/1), Nining menghindari wartawan yang terus memburunya.

Usai pertemuan selama 2,5 jam dengan BK tersebut, Nining pun tidak langsung keluar. Hanya anggota BK saja yang keluar dan mengatakan akan menjawab pertanyaan setelah mengunjungi ruang rapat banggar yang terletak di seberang ruang Komisi III DPR di Nusantara II.

Namun setelah didesak, baru Nining keluar dari ruangan BK. Di hadapan wartawan, Nining mengatakan akan menjawab pertanyaan usai menemani BK melihat ruang banggar yang kontroversial tersebut. Sepanjang perjalanan dari ruang BK ke ruang banggar itu Nining terus dihujani pertanyaan. Namun, hanya sedikit komentar yang keluar dari mulutnya.

‘’Kita sudah sampaikan semuanya (ke BK-red). Nantilah,’’ papar dia.

Terus diikuti wartawan, Nining tak juga memberikan pernyataan mengenai proyek ruangan Banggar maupun surat peringatan Ketua DPR Marzuki Alie.

Pernyataan yang dijanjikan pun tak kunjung datang. Dengan kawalan pengamanan dalam (pamdal) DPR , ia akhirnya bergerak menuju pintu keluar ruangan.

Terus ditanya mengenai janji memberikan pernyataan, Nining hanya berkomentar. ‘’Memang tidak akan ada peryataan,’’ ujarnya dari balik lindungan pamdal dan langsung masuk ke ruang sekretariat Komisi III.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement