REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pertahanan memiliki dana sebesar Rp150 triliun untuk belanja dalam lima tahun ke depan.
Dana itu akan dialokasi untuk tiga pos penting, terutama terkait dengan peremajaan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista).
"Yang harus dipahami, anggaran dalam pembelian alutsista itu 'multi years' dengan melalui proses yang panjang dan bertahap," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Senin.
Usai membuka Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan ia mengatakan anggaran tersebut digunakan untuk tiga hal, antara lain Rp 50 triliun dana on top untuk percepatan Minimum Essential Force (MEF), Rp 55 triliun untuk alutsista, dan Rp 45 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan.
"Sebagian dana itu akan digunakan berbelanja pada tahun 2012 ini," kata Purnomo.
Pengadaan alat utama sistem senjata pada 2012 antara lain
TNI Angkatan Darat akan membeli 'Main Battle Tank', senjata anti altileri berupa roket, multiple launcher rocket system, dan meriam armed dengan fokus meriam kaliber 150 mm.
TNI AD juga berencana membeli senjata artileri pertahanan udara yang difokuskan pada peluru kendali dan helikopter yang difokuskan pada helikopter serbu dan serang, serta Panser yang akan dibuat oleh PT Pindad.
Sedangkan TNI Angkatan Udara akan membeli senjata anti pesawat udara, pesawat tempur F16, helikopter Cougar 735 sejenis Super Puma, dan Hercules sebanyak empat unit dari Australia.
Sementara TNI Angkatan Laut Sea Rider, kapal patroli cepat, Kapal Perusak, Hidro Oceanic, Kapal Latih untuk pengganti KRI Dewaruci. Selain itu, ada juga kapal-kapal administrasi, seperti kapal angkutan tank dan minyak, serta kapal selam.