Jumat 13 Jan 2012 17:53 WIB

Menolak Ruang Baru, Satu Anggota DPR Mundur dari Banggar

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Ramdhan Muhaimin
Pekerja sedang menyelesaikan renovasi ruangan Badan Anggaran di gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1). Renovasi ruang rapat Banggar ini menelan dana tak kurang dari Rp 20 miliar.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pekerja sedang menyelesaikan renovasi ruangan Badan Anggaran di gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1). Renovasi ruang rapat Banggar ini menelan dana tak kurang dari Rp 20 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Maraknya sorotan masyarakat terkait renovasi ruang rapat Badan Anggaran (banggar) yang menelan biaya hingga Rp 20,3 miliar, telah menelan 'korban'. Seorang anggota fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Taslim memutuskan untuk mengundurkan diri dari Badan Anggaran. Sikap Taslim adalah bentuk 'penolakan' atas ruang rapat baru yang dinilai terlalu mewah. 

"Dibutuhkan biaya yang besar untuk pembangunan, saya memutuskan untuk tidak menggunakan ruang banggar baru dan saya menyatakan mengundurkan diri dari banggar DPR,’’ katanya dalam rilis yang diterima Republika, Jumat (13/1).  

Menurutnya, sulit untuk mencari pembenaran dari tingginya biaya untuk ruangan 100 meter persegi tersebut. Artinya, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 200 juta untuk per meter persegi.

Anggota dewan asal dapil Sumatera Barat tersebut juga mengaku terkejut dengan mahalnya biaya pembangunan toilet yang menelan biaya Rp 2 miliar rupiah serta ruang rapat banggar. Ini, katanya, jauh berbeda dengan daerah-daerah lain. Mulai dari masalah pertanahan, perkebunan, ekonomi, dan pengangguran.  

Menanggapi hal ini, Ketua DPR Marzuki Alie memberikan apresiasi kepada Taslim. Menurutnya, ini merupakan bentuk tanggung jawab nyata dari anggota banggar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement