REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Bola kaki buatan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas 1 Malang ternyata mampu menembus pasar Timur Tengah dan Korea. Dalam sehari para napi itu bisa menghasilkan produksi hingga 150 bola.
Kepala Lapas Malang, Wibowo Joko Harjono, menjelaskan pembuatan bola secara handmade ini sudah dirintis sejak enam bulan silam. "Alhamdulillah pasarnya sudah sampai Timur Tengah dan Korea," katanya ketika ditemui di lapas Malang, Jumat (13/1).
Untuk unit kegiatan ini, Joko mengungkapkan, pihaknya mampu menyerap hingga 100 orang tenaga napi. Bola-bola yang dihasilkan terbagi menjadi dua. Selain bola kaki dibuat pula bola futsal.
Guntur, salah satu napi pembuat bola, mengaku dalam sehari hanya bisa membuat satu bola. Dalam sehari, kerja dilakukan dari pukul 08.00-15.00 WIB. ''Sehari untuk bola yang kecil saya dikasih Rp 3500,'' kata lelaki tamatan SMA asal Malang ini.
Sementara Bayu Sasongko (22 tahun) sudah sekitar dua bulan mengikuti kegiatan ini. Dalam sehari, pria yang tersangkut masalah pencurian kendaraan bermotor ini bisa menghasilkan hingga dua bola. ''Upahnya dikasih Rp 4.000. Lumayan untuk beli-beli rokok dan disimpan,'' kata penghuni Blok 10 ini.