Rabu 11 Jan 2012 07:30 WIB

Tak Ada Tsunami Pascagempa Aceh 7,6 SR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa tidak ada tsunami pascagempa sebesar 7,6 skala Richter (SR) yang mengguncang Baratdaya Melaboh, Provinsi Aceh, Rabu (11/1). Saat ini, kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Penerangan BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, situasi di Aceh dalam kondisi yang aman.

"Kejadian gempa para Rabu, 11 Januari 2012 terjadi pada pukul 01.36.54 WIB. Peringatan tsunami resmi berakhir pukul 01.36.57 WIB. Hingga saat ini situasi keseluruhan aman," kata Sutopo melalui pesan singkatnya, Rabu. Dikatakannya, data kerusakan dan korban masih dalam pendataan.

Gempa itu, kata dia, berpusat pada 419 kilometer Baratdaya Meulaboh, Aceh. Setelah gempa yang pertama, selang tiga menit berikutnya terjadi gempa susulan sebesar 7,1 skala Richter di pusat gempa sekitar 388 kilometer Baratdaya Meulaboh. Gempa susulan terjadi hingga empat kali dengan yang keempat kalinya terjadi pada pukul 04.00 WIB sebesar 5,6 skala Richter di pusat gempa sekiat 325 kilometer Baratdaya Pulau Simeuleue, Aceh.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan rilis gempa berpotensi tsunami. Namun, beberapa saat kemudian peringatan tersebut dicabut dan tidak ada tsunami. Selain itu, potensi tsunami juga tidak terjadi di daerah Sumatra Barat.

Menurut Sutopo, gempa tersebut dirasakan cukup keras oleh warga di Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Sementara warga di daerah pesisir Aceh merasakan adanya angin kencang dan getaran gempa cukup keras. Pantauan para petugas di lapangan, belum ditemukan korban jiwa. "Kerusakan dan korban masih dalam pendataan BNPB yang terus memantau kondisi di lapangan yang terdampak."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement