Selasa 10 Jan 2012 15:32 WIB

Siti Fadilah: Flu Burung Harus Ditangani Cepat

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ramdhan Muhaimin
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari mengatakan flu burung harus ditangani secara cepat. Terutama terkait dengan asal mula merebaknya dan bagaimana penyebaran virus itu.

"Harus cepat mengetahui darimana dan bagaimana muncul virus itu. Harus pula dijalankan sistem yang dulu,"katanya saat ditemui Republika, Selasa (10/1). Menurutnya, penanganan flu burung di Indonesia pernah berhasil. Artinya, hal serupa bisa dilakukan kembali untuk mencegah virus itu meluas.

Tak hanya itu, masyarakat juga jangan lengah ketika ada ayam-ayam mati. Meski terkesan sederhana, tetapi ada baiknya hal tersebut dilaporkan agar masyarakat tahu harus bertindak seperti apa. "Pencegahan seperti ini harus lebih-lebih nyata. Jangan menunggu kalau sudah banyak,"ujar anggota Wantimpres bidang kesehatan ini.

Ia berpendapat, ada cara untuk melokalisasi penyebaran virus itu secara dini. Dulu, lanjutnya, ada kebijakan untuk ranah peternakan. Misalnya, kebijakan yang mengharuskan ayam-ayam di kota dikandangkan. Selain itu, rumah sakit pun harus siap dengan penanganan jika ada korban virus flu burung.

Namun Siti enggan berspekulasi kenapa flu burung yang 'disangka' sudah hilang dari Indonesia bisa kembali lagi. "Saya tidak bisa menerangkan di sini kenapa kok bisa begitu. Ada yang yang mengatakan karena musim," katanya. Yang jelas, lanjut dia, harus ada penanganan luar biasa terkait kasus flu burung yang kembali merebak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement