Selasa 10 Jan 2012 14:45 WIB

Intelijen Diminta Kaji Penembakan Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Tjahjo Kumolo meminta agar intelijen mengkaji aksi penembakan yang terjadi di Aceh sebagai tindak kriminal murni atau bukan. "Apakah benar pembunuhan ini murni kriminal, saya kira telaah strategis intelijen harus segera mengupas masalah ini," kata Tjahjo di sela-sela peringatan HUT PDIP Ke-39 di Kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, Selasa (10/1).

Menurut dia, pemerintah jangan cepat memberikan pernyataan bahwa peristiwa penembakan itu merupakan kriminal murni, namun perlu dicari latar belakang di balik peristiwa ini. Perlu diketahui pula soal ekses-ekses terkait, katanya, seperti dari internasional atau masalah yang belum diselesaikan dengan baik.

Ia berpendapat, konflik di Aceh ini terjadi karena ada rasa kekecewaan dari para tokoh di Aceh yang telah mendeklarasikan bersatunya Aceh dengan otonomi khususnya.

Rasa kecewa itu, baik menyangkut optimalisasi pembangunan yang belum optimal, menyangkut masalah pembelanjaan anggaran yang tidak bisa dinikmati masyarakat Aceh.

"Pemda dan DPRD Aceh harus mempertanggungjawabkan anggaran yang begitu besar di Aceh, termasuk bantuan dari negara sahabat yang ikut membangun Aceh," kata dia.

Diharapkannya, jangan sampai ada benih-benih perpecahan dan perlu ada political will. Perlu ada keseriusan dari pemerintah untuk menyelesaikan konflik di Aceh. Akar masalahnya harus dituntaskan dengan baik. "Karena kalau tidak, ibarat sebuah luka yang tak sembuh akan muncul luka-luka baru. Ada tanggungjawab dari pemerintah, terutama aparat keamanan untuk menjaga stabilitas nasional."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement