REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan memberikan lampu hijau terkait mobil Kiat Esemka. Yaitu dengan menuntaskan uji kelaikan kendaraan bermotor (kir) secara intensif, bukan tak mungkin sertifikasi laik jalan Kiat Esemka dapat keluar tahun ini.
"Jika memang uji kirnya sudah oke, beberapa hari saja sertifikasinya selesai," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso saat dihubungi Republika, Ahad (8/1).
Apalagi, jika Kementerian Perindustrian melalui Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian sudah menyanggupi untuk memproduksinya.
Mobil Esemka, menurut Suroyo, perlu memenuhi standar presisi, reflektor, prestone radiator, hingga emisi material yang baku dan standar pakai. Berikutnya perlu juga memperhatikan data teknis, seperti dimensi kendaraan, teknis pengereman, dan putaran.
Kepala Humas Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menceritakan pada 2010, PT Solo Manufacture Kreasi sudah mengajukan uji tipe kendaraan tersebut kepada pemerintah. Hasil teknisnya secara umum tak bermasalah. Hanya perlu sedikit perbaikan, seperti lampu depan antara kiri dan kanannya.
"Emisi gas buangnya juga masih di atas ambang batas yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup," kata Bambang dihubungi terpisah, Ahad (8/1).
Ambang batas emisi gas buang pada kendaraan bermotor menurut aturan Kementerian Lingkungan Hidup, untuk bensin, kandungan timbalnya maksimal 0,013 gram per liter dan kandungan sulfur minimal 500 parts per million (ppm).
Jika kendaraan tersebut menggunakan bahan bakar diesel, kandungan sulfurnya minimal 500 ppm. Uji emisi gas buang tersebut, kata Bambang, dapat dilakukan kembali di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kementerian Perhubungan mendukung penuh niat pemerintah memproduksi mobil ini secara massal.
Dalam waktu dekat, Kementerian Perhubungan akan kembali datang ke Solo untuk memberikan penjelasan lanjutan. "Yang penting, jangan under estimate dulu. Yang namanya kendala produk, itu bisa diperbaiki," ujarnya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan mobil Esemka menjadi mobil dinas pemerintah, baik Bambang maupun Suroyo mengatakan Kementerian Perhubungan hanya kementerian teknis, domainnya tak masuk politis. Namun, jika mobil Esemka sudah memperoleh sertifikat laik jalan, rencana tersebut bukan tak mungkin bisa terwujud.