REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga, sebagai salah satu pihak yang turut dilaporkan ke KPK menyatakan siap untuk diperiksa. Bahkan, PT Liga membuka pintu seluas-luasnya kepada KPK untuk memeriksa segala laporan terkait kompetisi sepak bola nasional.
Namun, PT Liga membantah jika dikatakan menggunakan uang negara dalam proses memutar kompetisi. "Kami tidak sepeser pun menggunakan uang negara. Justru kami dapat berbangga karena menjadi salah satu pengelola kompetisi olahraga yang menyumbang pajak tersebar bagi negara," kata CEO PT Liga, Joko Driyono.
Terkait penelusuran dana APBD yang digunakan klub, Joko tidak mengaku pihaknya memiliki laporan keuangan sejumlah klub. Namun dia tidak bisa menilai lebih jauh karena sifat laporan itu hanyalah kinerja keuangan bukan pertanggungjawaban penggunaan. "Kami hanya menerima laporan kinerja keuangan. Itupun tidak detail. Kami dan AFC memeriksa laporan itu kemudian memberikan grade bagi keuangan klub," kata Joko mengklarifikasi.
Menyinggung langkah KPK untuk memeriksa keuangan klub dan pengprov PSSI pengguna ABBD, Joko berujar, "Janganlah hanya menjustifikasi klub yang negatif. Karena sejatinya mereka pahlawan nyata yang menggembangkan sepak bola kita," kata Joko membela klub.
Dia pun membuka informasi bahwa sebelumnya PT Liga kerap berinteraksi dengan KPK. KPK, kata Joko, pernah berinsteraksi dengan PT Liga terkait langkah yang akan dilakukan lembaga itu dalam menyelidiki alur dana klub.
"Kita sering berinteraksi jauh sebelum hiruk pikuk ini. Dan kami jelaskan pula kondisi klub yang sebenarnya di mana merekalah yang selama ini berusaha untuk memutar kegiatan sepak boa nasional. Dan KPK pun memahami penjelasan ini," pungkas Joko.