REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Dari sebanyak 215 orang imigran yang berada di kapal yang tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, Jawa Timur pada 17 Desember 2011 lalu, polisi masih mencari sebanyak 104 orang imigran. Sedangkan sebanyak 49 orang imigran telah diselamatkan dan 62 orang imigran ditemukan dalam keadaan telah meninggal dunia.

"Data korban saat ini berjumlah dari 215 orang yang selamat 49 orang dan yang mati 62 orang. Sebanyak 104 orang masih dicari," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (22/12).

Saud menjelaskan setelah tenggelamnya kapal yang berisi 215 orang imigran itu, polisi dan tim SAR terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap para imigran. Dari sebanyak 62 orang yang ditemukan tewas, masing-masing berada di Tegal sebanyak 22 orang, disimpan di Kapal KRI sebanyak 27 orang, di posko sebanyak 13 orang. Dengan demikian masih dilakukan pencarian terhadap 104 orang imigran lainnya.

Polri telah membentuk tim khusus operasi DVI (Disaster Victim Identification) internasional. Pasalnya perlu dilakukan identifikasi terhadap korban minimal untuk mengambil data DNA dalam rangka membandingkan data pembanding dari negara asal.

DVI Polri bekerjasama dengan Interpol Comittee sehingga diharapkan seluruh korban dapat diambil sampel DNA, kalau diperlukan dari negara asal para imigran. Tim khusus itu terdiri dari dua orang ahli forensik, dua orang ahli gigi forensik dan dua orang ahli DNA.

"Kami juga memiliki dua unit tempat penyimpangan jenazah yang dapat menampung sebanyak 100 jenazah bekerjasama dengan Universitas Airlangga dan RS Sanglah, Bali," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika