REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono menyentil pejabat maupun pegawai negeri yang suka berlagak sibuk. Padahal kesibukannya itu tidak memberikan hasil yang jelas buat kepentingan masyarakat.
Boediono mengakui terkadang intensitas kesibukan sebagai birokrat itu sangat tinggi. Tapi perlu ditanya kesibukannya itu untuk apa. Jangan sampai melakukan banyak agenda tetapi outputnya belum tentu memberikan manfaat buat masyarakat.
"Segala kesibukan itu muaranya adalah pada hasil dan manfaat, layanan yang kita berikan kepada masyarakat akhirnya inilah yang menjadi tolak ukur,"ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Lembaga Ombudsman, di Jakarta, Kamis (15/12).
Untuk melihat berjalannya fungsi birokrasi itu, kata Boediono, dibutuhkan suatu pengawasan dari lembaga eksternal. Lembaga yang mengawal apa yang seharusnya menjadi output dari birokrasi.
Sesuai dengan UU No 37 tahun 2008 lembaga ombudsman memiliki fungsi untuk pengawasan itu. Ombudsman mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara.