REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tersangka kasus suap cek pelawat Nunun Nurbaeti, Senin (12/12), akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia tiba pada pukul ekitar pukul 14.50 WIB . Ia datang ke kantor KPK dengan menggunakan mobil tahanan Toyota Kijang warna hitam B 8638 WU. Selain itu ada dua mobil yang ikut dalam penjemputan Nunun di Rutan Pondok Bambu.
Kedatangan Nunun sudah ditunggu oleh puluhan wartawan di depan pintu masuk KPK. Sempat terjadi aksi saling dorong antar puluhan wartawan dengan polisi yang mengawal kedatangan Nunun.
Setelah beberapa menit aksi dorong yang menghambat proses masuknya Nunun ke dalam kantor KPK itu, ia akhirnya bisa masuk. Ia sama sekali tidak memberikan keterangan kepada wartawan.
Sama seperti saat kedatangan pertamanya ke KPK , Sabtu (10/12) pekan kemarin, Nunun kembali memakai masker dan kerudung. Seakan wajahnya tidak ingin terlihat, Nunun melapisi kerudung yang dipakainya dengan kain berwarna hitam.
Nunun ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap kepada anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004 sejak Februari 2011 lalu. Pemilik PT Wahana Esa Sembada itu diduga sebagai pihak yang mendistribusikan cek perjalanan kepada para anggota dewan lewat eks bawahannya, Arie Malangjudo. Pemberian cek sebagai imbalan agar Miranda Swaray Goeltom dimenangkan sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada tahun 2004.
Setelah sempat buron, Nunun yang diklaim sakit lupa akut akhirnya tertangkap di sebuah rumah di kawasan Saphan Sun, Bangkok, Thailand pada Rabu pekan lalu (7/12). Selama menjadi buronan, Nunun diduga mendapatkan perlindungan dari pihak-pihak yang memiliki jaringan bisnis dengannya.